Ragam Jenis Ayam Lokal Jilid 3
Ragam Jenis Ayam Lokal Jilid 3
- Ayam Bekisar
Ayam Bekisar yaitu persilangan antara ayam hutan hijau jantan (galus varius) dengan ayam lokal. Biasanya ayam bekisar hasil perkawinan silang antara ayam hutan dengan ayam kampung. Ayam bekisar sangat populer, sehingga dengan majunya zaman maka ayam bekisar mulai beragam, baik warna, jengger maupun suaranya. Awal kepopuleran ayam bekisar dikarenakan ayam bekisar mempunyai kokok yang indah dan unik, disamping itu ayam bekisar mempunyai warna yang menarik. Ayam bekisar mempunyai postur tubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan postur tubuh ayam kampung,akan tetapi postur tubuhnya lebih besar daripada induk jantannya (ayam hutan hijau). Ayam bekisar biasanya mandul (infertile) disebabkan kromosom antara ayam kampung dengan ayam hutan berbeda. Akan tetapi tidak semua ayam bekisar mandul, hal itu dikarenakan ada yang menjodohkan kembali dan telur hasil perkawinan tersebut berhasil menetas. Adapun pengelompokan ayam bekisar berdasarkan jengger, maka ayam ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
- Gallus aenu bentuk gerigi jengger kecil mempunyai gerigi berjumlah delapan,ukuran pial sedang, lapisan warna bulu atas ungu, sedangkan warna bulu hiasnya berwarna kuning emas.
- Gallus temminckii jumlah gerigi pada jenggernya berjumlah enam, warna pial merah jambu, warna bulunya berwarna merah mengkilap, sedangkan warna pada bulu hiasnya merah kecoklatan.
- Gallus violaceus pada gerigi jenggernya bagus, pial berukuran sedang, warna bulu ungu dan permukaannya halus.
- Ayam Ciparage
- Ayam Brugo atau Burgo.
- Ayam Wareng
Ayam Ciparage sudah di terangkan di bab Ragam Jenis Ayam Aduan Asli Indonesia Bagian 1, silahkan baca klik disini.
- Ayam Nunukan
Penyebaran Ayam Nunukan berada di Propinsi Kalimantan Timur di daerah Tarakan. Asal muasal ayam nunukan berasal dari cina daratan bagian selatan yang dibawa oleh seorang perantau ke tarakan pada tahun 1922 melalui Nunukan dan Tawao. Penampilan ayam Nunukan sepintas seperti ayam petelur, mempunyai ciri ciri sebagai berikut, yaitu:
- Baik jantan maupun betina mempuinyai bulu yang berwarna coklat atau coklat kekuningan.
- Untuk pejantan warna jengger berwarna merah tua, sedangkan warna jengger pada si betina berwarna merah muda
- untuk warna kulit pada pejantan berwarna kuning, sedang pada betina berwarna krem muda dan jantan kuning.
- Cuping pada ayam pejantan berwarna merah tua, sedangkan cuping pada ayam betina berwarna merah muda dan dihiasi dengan warna putih.
- Pada warna bulu pejantan disekitar leher dihiasi bulu yang berwarna jingga keemasan.
- Baik pejantan maupun betina mempunyai corak warna bulu yang polos, dan disertai dengan warna kerlip bulu keemasan.
- Pertumbuhan bulu si sekitar sayap dan ekor lambatnya, sehingga bulu pada sayap ekor ayam Nunukan sangat pendek, bahkan sebagian besar ayam Nunukan sama sekali tidak mempunyai bulu utama di bagian sayap dan ekornya.
Potensi pada ayam Nunukan sebagai ayam pedaging dan petelur. Berat pada ayam jantan antara 1,7 sampai 2,8 kg, sedangkan pada ayam betina mempunyai berat antara 1,5 sampai 2 kg. Angka produksi telur bisa mencapai sampai 182 butir/tahun. Di KalimantanTimur daerah asalnya ayam nunukan cukup mahal, dikarenakan ayam nunukan digunakan untuk upacara keagamaan etnis China. Akan tetapi pada harga telur ayam nunukan mempunyai harga yang sama dengan harga telur ayam Kampung.
Leave a Comment